Kegiatan bercocok tanam merupakan kegiatan yang banyak dilakukan masyarakat Indonesia yang mempunyai iklim tropis dan memiliki tanah yang subur. Apalagi jika berkunjung ke daerah pedesaan/dataran tinggi kegiatan bercocok tanam pastilah sering kita jumpai, khususnya bercocok tanam sayuran, misal bercocok tanam kacang panjang.
Budidaya tanaman kacang panjang tidak memerlukan modal yang cukup besar. Resiko kegagalan panen sangat kecil sekali dengan masa panen yang hanya empat bulan. Bagi Anbda yang tertarik untuk membudidayakan tanaman kancang panjang, berikut beberapa langkah yang harus diperhatikan agar produksi kacang panjang Anda maksimal.
Kacang panjang dapat dibudidayakan pada berbagai jenis tanah, namun jenis tanah yang paling cocok bagi pertumbuhan kacang panjang adalah tanah Regosol, Latosol dan Aluvial. Tanaman tersebut dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Temperatur yang cocok bagi pertumbuhan kacang panjang berkisar antara 18-32ºC. Kemasaman (pH) tanah yang paling sesuai untuk pertumbuhan kacang panjang adalah 5,5-6,5.
Ada beberapa varietas / kultivitar kacang panjang, antara lain KP-1 (lokal Bekasi), KP-2 (lokal Bogor) yang toleran terhadap hama penggerak polong dan penyakit busuk polong. Benih kacang panjang dipilih yang bebas dari serangan Organisme Penganggu Tumbuhan. Kebutuhan benih kacang panjang per hektar sekitar 20 kg.
Budidaya tanaman kacang panjang sebaiknya dilakukan di tanah Alluvial yang subur dan gembur. Apabila memungkinkan lahan bekas tanaman kacang tanah atau paprika dapat digunakan untuk menekan populasi menatoda bengkak akar.
Lahan diolah dengan baik sampai gembur. Setelah diolah, kemudian dibuat bedengan, lebar 120-150 cm, dan lubang tanah dibuat dengan tugal sedalam 3-5 cm. Sebaiknya dalam tiap bedengan hanya memuat 2 baris tanaman. Jarak tanaman 70 cm X 30 cm. Tiap lubang ditanami 2-3 biji, kemudian ditutup dengan tanah.
Pengapuran sangat dianjurkan pada lahan dengan pH tanah rendah yaitu dengan menggunakan Kaptan / Dolomit. Kisaran dosis yang digunakan 1-1,5 ton/ha. Pengapuran dilakukan pada waktu pengolahan tanah yaitu 3-4 minggu sebelum tanam.
Pupuk dasar terdiri atas pupuk kandang kuda atau sapi (10-15 ton/ha), TSP (75-100 kg/ha), KCI (75-100 kg/ha) dan Urea (25-30 kg/ha) diberikan pada lubang tanam 3 hari sebelum tanam. Pupuk susulan berupa Urea dengan dosis 25-30 kg/ha, diberikan 3 minggu setelah tanam.
Penyiraman dilakukan setiap hari sampai benih tumbuh. Setelah tinggi tanaman mencapai 25 cm, di pasang ajir / turus dari bambu yang tingginya 2 meter untuk menjaga tanaman agar tidak roboh. Tiap empat buah turus, ujungnya diikat menjadi satu. Btang kacang panjang dililitkan pada masing-masing turus tersebut. Bila tanaman tumbuh terlalu subur, dapat dilakukan pemangkasan daun. Seetelah dilakukan pemupukan susulan. Penyiangan dilakukan pada umur 3 dan 5 minggu setelah tanam.
Hama yang menyerang kacang panjang antara lain lalat buah, ulat tanah, ulat grayak, kutu daun, kutu kebul, ulat penggerak polong. Pengendalian hama dapat dilakukan dengan cara tanam awal dan serentak, pergiliran tanaman dengan tanaman bukan kacang-kacangan, penggunaan mulsa jerami dapat mengurangi serangan organisme. Penggunaan musuh alami baik parasitoid, predator, maupun entomopatogen, dan pengendalian kimiawi menggunakan insektisida secara selektif (selektif fisiologis dan ekologif) berdasarkan ambang pengendalian.
Sedangkan penyakit yang menyerang kacang panjang antara lain antraknos, bercak daun, karat, layu, busuk daun, dan mosaik. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara memusnahkan tanaman sakit (sumber infeksi), menggunakan benih sehat dari varietas tahan, mengendalikan vektor, pergiliran tanaman, dan pengendalian kimiawi. Pengendalian dengan pestisida harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval maupun waktu aplikasinya.
Kacang panjang mulai dipanen setelah berumur 50-60 hari setelah tanam. Pemanenan dapat dilakukan setiap minggu, selama 1-2 bulan. Panen polong muda jangan sampai terlambat dilakukan, karena akan menyebabkan polong berserat dan liat. Produksi dapat mencapai 30 ton/ha polong muda. Umur simpan kacang panjang relatif pendek, karena tingginya laju respirasi sehingga cepat layu.
Selama menanam kacang panjang, kita harus secara rutin memeriksa kandungan nutrisi yang terdapat di dalam tanah. Jika dapat mempraktekkan cara budidaya kacang panjang yang mudah di atas secara benar, maka kacang panjang sudah bisa dipanen pada 50-60 hari setelah tanam. Demikian adalah cara menanam sayur kacang panjang yang mudah.
Jagung manis merupakan salah satu jenis tumbuhan jagung yang mempunyai rasa lebih enak dibandingkan dengan jenis jagung lainnya. Jagung manis sendiri merupakan tanaman yang berasala dari negara Amerika. Berbeda dengan jagung lainnya jagung manis akan dipanen ketika masih muda... baca selengkapnya
Kita pasti sudah tak asing lagi dengan salah satu hewan ternak berupa kambing maupun domba, keduanya memang terlihat sama dari segi fisik, namun ada perbedaan yang cukup signifikan antara kedua jenis hewan tersebut. Beriku beberapa penjelasan mengenai perbedaan antara... baca selengkapnya
Kegiatan bercocok tanam merupakan kegiatan yang banyak dilakukan masyarakat Indonesia yang mempunyai iklim tropis dan memiliki tanah yang subur. Apalagi jika berkunjung ke daerah pedesaan/dataran tinggi kegiatan bercocok tanam pastilah sering kita jumpai, khususnya bercocok tanam sayuran, misal bercocok... baca selengkapnya
Hidroponik merupakan teknik bercocok tanam yang cukup efisien karena bebas dari kotoran seperti partikel tanah, mudah dan memungkinkan tanaman yang dibudidayakan untuk tumbuh besar dan menghasilkan dengan baik. Bercocok tanam dengan cara hidroponik bisa menghasilkan keuntungan yang sangat besar... baca selengkapnya
Menjadi peternak hewan unggas tergolong pekerjaaan yang mempunyai prospek yang bagus. Hal tersebut dikarenakan pemeliharaan serta perawatan hewan unggas yang cukup mudah. Peternak unggas sendiri ada yang memanfaatkan telurnya ada juga yang hanya memanfaatkan dagingnya saja. Jika Anda termasuk... baca selengkapnya